Selamat datang di blog Teknikimiaku. Blog ini dibuat bertujuan untuk membantu teman-teman semua maupun diri saya sendiri dalam menggali Ilmu Teknologi Proses. Pada bog ini akan memuat mengenai Ilmu Teknik Kimia, Handbooks, Flow Sheet (Diagram Alir), Gambar, Video, maupun teknologi yang terkait dengan Teknik Kimia
Blog ini saya harap dapat bermanfaat dan mendatangkan pengetahuan bagi pembacanya. Sekali lagi saya ucapkan selamat datang di blog Teknikimiaku. Silahkan tinggalkan komentar baik kritik maupun saran. Terima Kasih :)
Apakah Teman-teman pernah berpikir
mengenai banyaknya perbedaan dari jenis-jenis polimer yang dibentuk? Polimerisasi
merupakan suatu jenis reaksi kimia dimana monomer-monomer bereaksi untuk
membentuk rantai yang besar.
Dua jenis utama dari reaksi
polimerisasi adalah polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi.
Jenis reaksi yang monomernya mengalami perubahan reaksi tergantung pada
strukturnya. Suatu polimer adisi memiliki atom yang sama seperti monomer dalam
unit ulangnya, sedangkan polimer kondensasi mengandung atom-atom yang lebih
sedikit karena terbentuknya produk sampingan selama berlangsungnya proses
polimerisasi.
Polimer Adisi
Reaksi pembentukan teflon dari
monomer-monomernya tetrafluoroetilen, disebut reaksi adisi. Perhatikan Gambar berikut yang menunjukkan bahwa monomer etilena mengandung ikatan rangkap dua,
sedangkan di dalam polietilena tidak terdapat ikatan rangkap dua.
Gambar.1 Monomer etilena mengalami reaksi adisi membentuk polietilena
yang digunakan sebagai tas plastik, pembungkus makanan, dan botol. Pasangan
elektron ekstra dari ikatan rangkap dua pada tiap monomer etilena digunakan
untuk membentuk suatu ikatan baru menjadi monomer yang lain
Menurut jenis reaksi adisi
ini, monomer-monomer yang mengandung ikatan rangkap dua saling bergabung, satu
monomer masuk ke monomer yang lain, membentuk rantai panjang. Produk yang
dihasilkan dari reaksi polimerisasi adisi mengandung semua atom dari monomer
awal. Berdasarkan Gambar.1, yang dimaksud polimerisasi adisi
adalah polimer yang terbentuk dari reaksi polimerisasi disertai dengan
pemutusan ikatan rangkap diikuti oleh adisi dari monomermonomernya yang
membentuk ikatan tunggal. Dalam reaksi ini tidak disertai terbentuknya
molekul-molekul kecil seperti H2O atau NH3.
Contoh lain dari polimer adisi
diilustrasikan pada Gambar berikut. Suatu film plastik yang tipis terbuat dari
monomer etilen dan permen karet dapat dibentuk dari monomer vinil asetat.
Gambar.2 Polietilen dan polivinil asetat adalah contoh polimer yang
dibuat melalui polimerisasi adisi.
Dalam reaksi polimerisasi adisi,
umumnya melibatkan reaksi rantai. Mekanisme polimerisasi adisi dapat dibagi
menjadi tiga tahap yaitu:
Sebagai contoh mekanisme polimerisasi
adisi dari pembentukan polietilena :
a) Inisiasi, untuk
tahap pertama ini dimulai dari penguraian inisiator dan adisi molekul monomer
pada salah satu radikal bebas yang terbentuk. Bila kita nyatakan radikal bebas
yang terbentuk dari inisiator sebagai R’, dan molekul monomer dinyatakan
dengan CH2 = CH2, maka tahap inisiasi dapat digambarkan sebagai berikut:
b) Propagasi,
dalam tahap ini terjadi reaksi adisi molekul monomer pada radikal monomer yang
terbentuk dalam tahap inisiasi
Bila proses dilanjutkan, akan
terbentuk molekul polimer yang besar, dimana ikatan rangkap C= C dalam monomer
etilena akan berubah menjadi ikatan tunggal C – C pada polimer polietilena
c) Terminasi,
dapat terjadi melalui reaksi antara radikal polimer yang sedang tumbuh dengan
radikal mula-mula yang terbentuk dari inisiator (R’) CH2 – CH2 + R = CH2 – CH2- R atau antara radikal
polimer yang sedang tumbuh dengan radikal polimer lainnya, sehingga akan membentuk
polimer dengan berat molekul tinggi R-(CH2)n-CH2° + °CH2-(CH2)n-R’ = R-(CH2)n-CH2CH2-(CH2)n-R’ Beberapa
contoh polimer yang terbentuk dari polimerisasi adisi dan reaksinya antara
lain.
Polimer kondensasi terjadi dari
reaksi antara gugus fungsi pada monomer yang sama atau monomer yang berbeda.
Dalam polimerisasi kondensasi kadang-kadang disertai dengan terbentuknya
molekul kecil seperti H2O, NH3, atau HCl.
Di dalam jenis reaksi polimerisasi
yang kedua ini, monomer-monomer bereaksi secara adisi untuk membentuk rantai.
Namun demikian, setiap ikatan baru yang dibentuk akan bersamaan dengan
dihasilkannya suatu molekul kecil – biasanya air – dari atom-atom monomer. Pada
reaksi semacam ini, tiap monomer harus mempunyai dua gugus fungsional sehingga
dapat menambahkan pada tiap ujung ke unit lainnya dari rantai tersebut. Jenis
reaksi polimerisasi ini disebut reaksi kondensasi.
Dalam polimerisasi kondensasi, suatu
atom hidrogen dari satu ujung monomer bergabung dengan gugus-OH dari ujung
monomer yang lainnya untuk membentuk air. Reaksi kondensasi yang digunakan
untuk membuat satu jenis nilon ditunjukkan pada gambar berikut :
Gambar ini Kondensasi terhadap dua monomer yang berbeda yaitu 1,6 –
diaminoheksana dan asam adipat yang umum digunakan untuk membuat jenis nylon.
Nylon diberi nama menurut jumlah atom karbon pada setiap unit monomer. Dalam
gambar ini, ada enam atom karbon di setiap monomer, maka jenis nylon ini
disebut nylon 66.
Contoh lain dari reaksi polimerisasi
kondensasi adalah bakelit yang bersifat keras, dan dracon, yang digunakan
sebagai serat pakaian dan karpet, pendukung pada tape – audio dan tape – video,
dan kantong plastik.
Monomer yang dapat mengalami reaksi
polimerisasi secara kondensasi adalah monomer-monomer yang mempunyai gugus
fungsi, seperti gugus -OH; -COOH; dan NH3.